Anda telah kerap membaca seberapa hebatnya pemasaran konsep digital marketing, lalu Anda mengambil keputusan untuk cobanya sendiri. Namun lalu apa yang berlangsung? Tak ada pengaruhnya sekalipun. Tak ada menambahkan pengunjung, tak ada penambahan penjualan. Bahkan juga saat Anda sudah menggunakan banyak saat dan usaha untuk mencapai pasar digital, sekalipun tak ada dampak positif yang nampak seperti yang kerap Anda baca di beberapa tempat. Apakah ini bermakna pemasaran digital hanya omong kosong? Tak juga, mungkin Anda lakukan sebagian kekeliruan fatal yang mengakibatkan usaha pemasaran Anda jadi tak efisien. Berikut sebagian kekeliruan yang kerap dikerjakan dan pemecahannya. Sebelumnya itu, bila Anda belum mengerti beberapa basic pemasaran online silakan baca beragam seri tips belajar internet marketing ini. 1. Hanya bicara mengenai diri sendiri Ini yang seringkali berlangsung. Satu perusahaan membuat situs. Dalam situs ini diisi halaman depan, halaman product/service, dan cara menghubungi. Hanya itu. Lalu style tulisannya seperti ini : “Kami yaitu perusahaan yang beroperasi di sektor ____. Kami mempunyai service paling baik menaklukkan semuanya pesaing kami dan dengan harga termurah! Perusahaan ini telah berdiri mulai sejak 10 th. waktu lalu, jadi tak ada argumen tidak untuk meyakini kami. Mari beli!!! ” Bila Anda bicara seperti itu setiap saat Anda menulis dengan cara on-line, janganlah heran jika tak ada yang datang sekalipun. Pemasaran on-line tidak sama dengan off line. Di internet beberapa besar orang hanya menginginkan mencari info, bukanlah menginginkan beli suatu hal. Karenanya jika yang Anda kerjakan hanya lakukan penjualan dan bicara seperti diatas tadi, beberapa besar orang akan tidak tertarik. Lantas baiknya bagaimana? Seperti yang telah diterangkan tadi, beberapa besar orang yang aktif di internet yaitu untuk mencari info. Mereka menginginkan content yang dapat menghibur, memberikan inspirasi, atau memberi penyelesaian pada permasalahannya. Berikut yang harusnya kita berikanlah. Oleh karena itu, yakinkan beberapa besar content Anda yaitu content yang berguna buat beberapa besar orang. Tidak cuma yang berisi mengenai sendiri. 2. Tak miliki tujuan audiens yang jelas Pernah saksikan akun media sosial yang kerap memberi gambar-gambar meme, cerita ide, atau kuis? Jenis content seperti itu akan mengundang banyak hubungan dari mulai like, follow, dan berbagi. Namun apakah ini efisien sebagai usaha pemasaran? Dapat ya, dapat tak. Bergantung dari tujuan audiens Anda sendiri. Anda mungkin memanglah akan memperoleh banyak follower dan brand awareness dari praktik pemasaran seperti itu, namun mungkin saja mereka yang tahu kehadiran usaha Anda bukanlah beberapa orang yang tertarik atau dapat beli. Umpamanya satu perusahaan di bagian otomotif namun memberi content hiburan. Walau sebenarnya harusnya tujuan mereka yaitu orang dewasa, terlebih lelaki. Namun malah tujuan ini akan tidak tertarik dengan kontennya. Okelah, mungkin ada yang tertarik namun tentu cuma beberapa kecil. Mengakibatkan walau miliki banyak traffic namun penjualan tak dipengaruhi. Oleh karenanya, kerjakan ini : Identifikasi siapa tujuan pasar Anda, kelompok mana yang seringkali beli dari Anda Kenali di mana bebrapa website komune yang berkaitan dengan bagian usaha Anda Tekuni apa persoalan yang kerap dihadapi oleh anggotanya Buat content yang merampungkan persoalan mereka, cocokkan dengan tujuan pasar Begitu Anda akan mengundang beberapa orang yang pas. Walau jumlahnya lebih sedikit dibanding memakai content seperti dimuka tadi. 3. Tak miliki deskripsi besar kiat pemasaran Bicara mengenai pemasaran, tak lepas dari yang namanya buyer’s journey atau perjalanan yang dilalui oleh seseorang konsumen dari sekalipun tidak paham apa-apa hingga mengambil keputusan untuk beli. Buyer's Journey Menurut HubSpot, ada 3 bagian : Awareness : seseorang prospek mengerti kalau mereka miliki masalah Consideration : mereka ketahui apa pemecahannya, lantas menimbang-nimbang jalan keluar terbaik Decision : mengambil keputusan untuk lakukan pembelian untuk merampungkan masalahnya Pekerjaan Anda yaitu mengantarkan mereka melalui 3 bagian ini. Jadi Anda mesti membuat mereka sadar dengan masalahnya lalu tawarkan jalan keluar. Memberi mereka pertimbangan pada jalan keluar paling baik. Paling akhir menolong mereka mengambil keputusan untuk lakukan pembelian. Jadi kontennya juga dibagi jadi 3 ikuti buyer’s journey. Oleh karena itu dalam kekeliruan pertama tadi “pemasaran” yang Anda kerjakan jadi tak efisien. Karena hanya konsentrasi di step ketiga, melupakan step pertama dan ke-2. Agar lebih gampang dipahami, saya akan berikanlah contoh. Umpamanya saya menginginkan jual product suplemen untuk turunkan berat tubuh. Satu diantara tujuan pasarnya seperti ini : Profil : Wanita karier berumur 25-39, miliki 1-2 anak Persoalan 1 : tak dapat turunkan berat tubuh pasca melahirkan Persoalan 2 : tak miliki banyak saat untuk olahraga dan tak mampu diet karena akan kehabisan daya saat bekerja Untuk menarik perhatian mereka, maka saya akan membuat bebrapa content yang mereka perlukan. Umpamanya “panduan turunkan berat tubuh tanpa ada olahraga”, atau “panduan diet tanpa ada terasa kelaparan”, atau “resiko keunggulan berat tubuh bagi wanita”. Perhatikan dalam content itu sekalipun tak ada unsur penjualan. Berikut content untuk step pertama. Sesudah dapat menarik perhatian mereka, barulah kita lanjut ke step ke-2 di mana kita mulai mengenalkan usaha kita sebagai jalan keluar yang lebih gampang. 4. Tak menarik, menjemukan, buat ngantuk Dari poin nomor 1-3 diatas mungkin Anda telah sadar kalau dalam pemasaran on-line content miliki fungsi yang begitu besar dalam menarik orang lain. Namun tak kebanyakan orang dapat membuat content yang menarik. Ini bergantung juga oleh industri bisnisnya. Ada sektor bisnis yang begitu gampang untuk membuat content umpamanya traveling, fashion, food, dan semacamnya. Bahkan juga dalam ketiganya, content berbentuk photo juga telah mungkin saja menarik. Banding dengan usaha di bagian pendidikan dan konstruksi umpamanya. Walau demikian, bukanlah bermakna tidak mungkin memakai pemasaran on-line. Dalam industri apa pun Anda tetaplah dapat membuat content yang dapat menarik ketertarikan orang lain. Misalnya Zenius, satu usaha di bagian pendidikan. Mereka jual CD/DVD pelajaran untuk SD, SMP, dan SMA. Walau bagian pendidikan termasuk juga yang menjemukan, namun mereka miliki banyak content yang menarik. Bahkan juga halaman Facebook-nya miliki kian lebih 200ribu like dan tiap-tiap post-nya senantiasa memperoleh beberapa puluh ribu like. Zenius Facebook Jadi masalahnya bukanlah pada industri namun orangnya. Oleh karenanya bila Anda terasa tak dapat membuat bebrapa content yang menarik dan dapat menarik perhatian orang lain, beberapa freelancer dari Sribulancer mungkin saja pemecahannya. 5. Tak tahu cara mengukur dan optimasinya Satu diantara keunggulan paling utama dari pemasaran on-line yaitu karena dapat terarah dengan cara akurat. Iklan mana yang tertinggi konversinya, content mana yang paling banyak menarik pengunjung, content mana yang membuahkan penjualan, judul mana yang paling efisien. Ini semuanya dapat diukur. Namun tak kebanyakan orang tahu langkahnya. Lebih parahnya lagi, beberapa besar orang tak perduli. Mengakibatkan, kita jadi senantiasa membuat content yang salah tujuan atau membuat iklan yg tidak menarik click dan penjualan. Sia-sia, menghabiskan waktu. Oleh karena itu yakinkan Anda memahami : Content mana yang paling banyak menarik pengunjung Content mana yang mempunyai konversi terbesar Iklan mana yang memperoleh rasio click paling besar, apakah tingkat konversinya juga besar Pengunjung dari website mana yang memberi tingkat konversi terbesar Satu diantara alat bantu yang dapat dipakai umpamanya Google Analytics. Dengan tahu ke empat hal itu, nantinya usaha pemasaran Anda akan jadi berulang-kali lipat lebih gampang karena telah memahami mana yang baik dan mana yang kurang baik. Saat Anda konsentrasi perbanyak content yang maksimal, maka konversi dan penjualan akan turut bertambah. Janganlah jadi marketer yang buta arah. 6. Tak “menangkap” mereka yang telah bertandang Anggaplah ada 100 orang yang datang ke situs akibat usaha pemasaran Anda. Dari 100 orang rata-rata hanya 2 orang yang segera beli. Bekasnya, beberapa sekalipun tak tertarik dan beberapa lagi masihlah sebagian fikir dahulu. Keduanya ini akan pergi dari situs Anda sesudah (atau sebelumnya) mereka usai dengan masalahnya. Kemudian mereka akan segera lupa dengan Anda dalam 1 hari. Walau sebenarnya orang yang masihlah sebagian fikir itu mungkin saja peluang akan beli bila mereka masihlah ingat dengan Anda. Jadi dalam pemasaran on-line maksud Anda tidak cuma menghadirkan dan jual, namun juga membuat mereka ingat dengan Anda. Satu diantara pemecahannya yakni e-mail marketing. E-mail marketing dikerjakan lewat cara memperoleh e-mail mereka, lalu kirim bebrapa content yang berguna lewat e-mail dengan cara periodik. Hingga pada akhirnya kita akan lakukan penjualan lewat e-mail, dengan cara segera ataupun tak segera. Kita memilih media e-mail karena adalah yang paling gampang untuk diintegrasikan. Kirim e-mail dengan cara massal juga jadi gampang karena ada service e-mail marketing umpamanya MailChimp. Namun argumen intinya karena dengan e-mail kita dapat dengan cara segera mencapai mereka. Bukanlah mereka yang perlu mencari lewat Google atau media sosial, tetapi kita yang segera masuk ke akun personalnya. Dengan argumen ini, tak heran bila e-mail memberi ROI dan konversi paling besar dibanding mesin pencari dan social media. ROI email Walau demikian, karena di Indonesia tak semuanya kelompok punya kebiasaan memakai e-mail maka Anda dapat memakai alternatif lain seperti SMS, BBM, atau LINE@. Yang terutama, janganlah dibiarkan lubang besar menganga di situs Anda. 7. Sangat cepat putus asa Pemasaran on-line memanglah efisien, namun bukanlah jalan instan untuk jadi berhasil. Satu diantara misalnya, dalam SEO (optimasi untuk mesin pencari) satu situs baru membutuhkan saat sekurang-kurangnya 3 bln. agar konten-kontennya dapat masuk ke halaman pertama untuk yang persaingannya ketat. Jadi janganlah heran bila dalam satu hari atau satu minggu belum juga memperoleh hasil. Pemasaran dengan iklan on-line juga sekian. Besar kemungkinan iklan pertama Anda akan tidak sukses, wajar… Karena iklan pertama tentu miliki banyak kekurangan. Oleh karena itu seseorang digital marketer senantiasa lakukan pengukuran dan pengujian dengan cara terus-menerus. Sistem ini mengonsumsi saat yg tidak instan. Anda pastinya akan tidak berhasil. Nyaris tak ada sekalipun orang yang segera sukses dengan cara besar-besaran dalam usaha pemasaran pertama mereka. Namun banyak yang putus harapan demikian saja saat belum membawa hasil. 8. Spamming di mana-mana Memakai software untuk menulis automatis ke beragam social media, berisi jual beragam product. Beberapa orang yang baru masuk ke dunia pemasaran on-line lakukan spamming seperti ini. Bahkan juga perusahaan memiliki ukuran menengah-besar meskipun. Umumnya ada 2 argumen kenapa mereka lakukan spamming : Ikutan hanya karena lihat orang lain Memakai layanan marketing sembarangan Orang yang aktif di media sosial seperti Facebook atau Instagram tentu telah tak asing lihat spam promosi product. Sebagian orang lalu terasa usaha “pemasaran” seperti ini gampang, karena enjoy. Hingga mereka ikutan. Hati-hati, yang seperti itu akan tidak pernah sukses. Kita ikutan hanya karena lihat di permukaan, walau sebenarnya dibalik monitor tak ada akhirnya. Yang ada malah reputasi dari usaha Anda jadi negatif karena orang lain tak sukai dengan spam. Ada pula orang yang dengan polosnya memakai layanan spam berkedok marketing. Seperti beli follower, beli like, atau beli back link. Mereka sendiri tidak paham kalau ini akan tidak memberi hasil positif walau dengan cara angka tampak bagus. 10. 000 follower, namun setiap saat nge-Tweet tak ada yang memberi tanggapan. Sia-sia kan? Karenanya, kerjakanlah pemasaran yang bersih dan janganlah mengharapkan hasil instan. Apa penyebabnya kegagalan pemasaran Anda? Tersebut 8 hal paling utama yang kerapkali jadi penyebabnya usaha pemasaran digital kita jadi tak efisien bersama pemecahannya. Saat ini giliran Anda. Apakah usaha pemasaran Anda telah membawa hasil? Dari 8 hal diatas, mana yang kurang lebih jadi argumen intinya? Apa usaha Anda untuk memperbaikinya?
0 Comments
Leave a Reply. |